Kamis, 04 Juni 2015

Perceraian Romantis #Day4

Hari keempat di bulan Juni. Menunggu telepon dokter Zaky itu seperti menunggu kabar seorang gadis yang akan dipertemukan dengan calon suami. Gelisah tak karuan.

Setiap detik kulirik androidku. Aha, berdering juga. Tapi bukan telepon dari dokter bedah sarafku, ternyata pengingat waktu di ponsel berdering mengingatkan bahwa hari ini aku ada jadwal memimpin rapat. Seharian kemarin aku sudah berkoordinasi dengan teman-teman seprofesi kalau hari ini aku absen, tugas kuamanahkan pada sekretarisku. Sok sibuknya hari-hari ini, gayanya ala ketua DPR mimpin rapat ini dan itu hehe. Inilah salah satu hal yang juga terus kupikirkan saat kuputuskan untuk berganti dokter dan rumah sakit.
Di kepalaku saat itu, aku akan habiskan waktu untuk bolak-balik ke rumah sakit saat penyakitku terdeteksi, itu artinya aku akan tinggalkan amanah-amanahku sebagai seorang pimpinan.

Sejak kecil, lingkungan sengaja mencetakku sebagai seorang pemimpin. Dan sekian waktu terpajang dalam hidupku aku selalu terpilih menjadi pemimpin. Seperti saat ini, menjadi seorang leader di sebuah Islamic Preschool dan menjadi pimpinan membawahi lembaga taman kanak-kanak di lima kecamatan di kotaku.

Menguras waktuku, iya ! dan yang tak kalah penting aktivitas itu mempererat hubungan percintaanku dengan nyeri hernia nucleus purpolse yang aku derita.

Semalam aku tidur di samping Ibu, Beliau adalah makhluk istimewa yang Allah kirimkan untuk mempercantik hariku. Salah satu penyemangatku meraih segala mimpi termasuk mimpi ingin sembuh. Raga dan psikologisku masih sangat lemah. Kondisi sock kualami gegara fakta tentang sakit yang kuanggap sepele. Karena itu hari ini aku sangat memanjakan ragaku, mengatur cara jalan, menata sikap duduk bahkan berdiriku, kumanjakan ragaku hingga nyeri merasa cemburu.

Hari ini, selain menunggu telepon dari dokter Zaky yang kulakukan adalah mengumpulkan repihan semangat yang dulu pernah membara. Semangat sembuh. Entah apakah aku yang terlalu sok tahu kuasa Allah, sebab yang ada di kepalaku; suatu hari nanti aku akan bercerai dengan nyeri. Inilah berita manis; sebuah perceraian yang sangat romantis. Allahu Rabbi, segerakan.

Surabaya, 4 Juni 2015
Dalam upayaku meraih repih-repih mimpi; sembuhku..

#KisahNyata untuk #NulisRandom2015 #Day4

Bersambung

2 komentar:

  1. اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِه وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا". Moga disegerakan utk kesembuhanmu Put, tetap SEMANGAT cz itu membentuk kekuatan Do'a.

    BalasHapus