Sabtu, 25 Juli 2015

SAMPAI HARI INI KAMU MASIH SENDIRI?

Tenang, berhentilah untuk galau. Sebab kesendirian lebih memiliki harga diri daripada mereka yang berdua, tapi dalam status tak halal.

--------
Kali ini mau uploud puisi ah.. :)

Kesendirian dilahirkan karena betapa sayangnya Dia, hingga ragamu terjaga, waktumu dipanjangkan untuk bermanja-manja dengan-Nya..  ~@PutyAisy 140715

--------
So! Jadi bukannya Allah ga sayang kamu hingga belum dipertemukan jodohmu, tapi Allah ngasih kamu waktu untuk perbaikan diri agar mendapatkan yang terbaik.

Piye, setuju opo ora?
Tetap semangat ya, semua sudah Allah siapkan pasangannya..

Rabu, 15 Juli 2015

MELEPAS KEKASIH PERGI

Ramadhan ini, 

datang di saat ragaku tertatih. 

Lalu waktu menggunting segala letih. 

Baru saja hangatmu kunikmati, 

Kini kau bersiap pergi.


Ramadhan tahun ini, datang sehari pasca kujalani operasi pembebasan saraf tulang belakang. Bisa ditebak bagaimana aktivitasku di dalam bulan suci ini. Yang pasti tidak seperti Ramadhan sebelumnya.

Saat masa pemulihan dari sakit, aku memaksakan diri untuk berpuasa, ternyata memang belum bisa, karena tubuhku saat itu masih membutuhkan obat anti nyeri. Bersabar sambil menunggu kesembuhan.

Baru mampu menguatkan diri 2 hari berpuasa, ternyata masa bonusku sebagai perempuan datang. Masya Allah, haruslah disyukuri. Tidak tanggung-tanggung biasanya libur cuma 6 hari, kali ini 10 hari bonusnya. Subhanallah banget.

Saat ini, baru beberapa hari mampu kulaksanakan puasa, baru saja kunikmati masa-masa indah ini, baru saja kurasakan hangatnya, tiba-tiba lemes membaca kalender. Hari ini sudah 29 Ramadhan. Itu artinya, jika nanti sore hilal Syawal terlihat besok sudah hari raya. Ya Robbi, baru 6 hari aku berpuasa, harus rela melepas indahnya.. hiks, seharian nangis sendiri.
Tapi tenang, menangisku ini aman, tidak akan membatalkan puasa karena tidak sambil nyamil nasi goreng..

Akhirnya, harap-harap cemas melepasnya. Berat dan sangat berat untukku yang baru saja merasakan manisnya..
Selamat tinggal kekasih, semoga tahun depan kita bisa berjumpa lagi..

Akhir Ramadhan 2015

#PS1-160715
#PoetryStory2015

Rabu, 01 Juli 2015

ECHA #FF

Perempuan itu bernama Echa. Dia mulai membuka diri dan menyampaikan sesuatu kalau sejujurnya dia sangat ingin memiliki pacar seorang perempuan yang shalihah. Refleks aku terkejut, masya Allah.

Keinginan dia memiliki pasangan berkerudung, lemah lembut, dan cantik semakin hari semakin terus disampaikan kepadaku.

Sampai suatu hari aku mengirim sebuah pesan ke ponselnya. Kuminta dia membuka bajunya, bercermin, lalu lihat siapa di depan cermin itu. Kuminta ia melihat lekuk tubuhnya, kubilang; kamu memiliki lekuk tubuh yang sama dengan perempuan, sama-sama indahnya. Kamu butuh sosok kekar, laki-laki yang melindungimu.
Aku kaget bukan main, jawab dia; tidak! Perempuan lebih menarik, lebih indah dan aku tak pernah butuh laki-laki.
Halah si Echa, aku sampaikan lagi kalau dia juga perempuan, masa mau suka dengan perempuan?. Jawaban yang membuat darahku benar-benar berdesir adalah; katanya dia sedang terperangkap dalam tubuh yang salah, dan dia katakan sekali lagi kalau dia mencintaiku. Ini gila Cha.

Surabaya, 1 Juli 2015

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari nulisbuku.com di facebook dan Twitter @nulisbuku

PANGGIL AKU BUNDA #FF

Bunda, iya bunda! Panggil aku bunda sayang. Dan gadis kecil itu mengulurkan tangannya. Langkah kecilnya mengayun bersama dengan langkahku siang itu. Ia sedikit tertatih, lucu sekali.

Talita, gadis delapan belas bulan berwajah oriental, matanya sipit berkulit putih dan sangat cantik. Siang itu menetaskan rasa gemasku; diambilnya sebuah spidol kecil lalu ditimangnya, sambil ngoceh sendiri. "Adek bobo ya, mimik cucu" Spidol kecil itu didekatkan tepat di dadanya. Ia bergaya seperti ibu-ibu.

Subhanallah, aku tersenyum dari jauh, ia melihatku kembali; Bunda!, panggil aku sekali lagi sayang, panggil aku bunda. Aku bahagia meski tak pernah melahirkannya, gadis kecil itu telah memberi hidupku warna. Hari ini, semakin aku jatuh cinta padanya.

Surabaya, 1 Juli 2015

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari nulisbuku.com di facebook dan Twitter @nulisbuku