Senin, 30 Mei 2016

CLING..!!

CLING..!!

Surabaya banjir..?? Jadi teringat saat bercerita di acara wisuda KB-RA Dewi Sartika Jagir, pada Sabtu 28 Mei 2016. Panitia memilih tema binatang dengan menampilkan karakter binatang di atas panggung, dengan kostum binatang yang lucu-lucu menyulap gedung Gizi Bendul Merisi hari itu menjadi meriah.

Hati itu juga tiba-tiba CLING!! Saya harus menyusun cerita kembali dengan tokoh binatang di atas panggung. Memanggil file di kepala yang pernah ada. Alhamdulillah, akhirnya dimampukan Allah menceritakan tentang anak sholih-sholihah yang mencintai kebersihan, mencegah kebanjiran :D

Alhamdulillah, terima kasih kepada segenap ustazah di Dewi Sartika Jagir dan anak-anak tercinta.. :)

Surabaya, 31 Mei 2016
www.putyaisy.blogspot.com

Sabtu, 28 Mei 2016

DUET MAUT SI KEMBAR SIAMALAM, AIZ-IYAZ..

DUET MAUT SI KEMBAR SIAMALAM, AIZ-IYAZ..

Ada mereka berdua, rumah jadi rame.. sahut-sahutan ngomong, ngobrolin Kakak Naufa, ngobrolin Meongnya Mbah Uti, juga si Momon yang segedhe monyet asli.
Si Iyaz protes tuh sama Aiz, kalau panggil dia aja Kakak Iyaz, giliran panggil Momon lah Kok Mas Momon :D hihi..
Waktu ada yang minta mereka berdua nyanyi bareng, malah saling udur-uduran.. :D
Kakak Iyaz dulu..
Adek Aiz aja..
Yee.. Kakak Iyaz dulu..
Adek Aiz..
Wealaaah ora selesai-selesai udur-udurannya yg jelas mereka ga bisa nyanyi barengan saat live. Tanya kenapa??

#EpisodeLatihanVocal
Alhamdulillah pakai banget..!!

SEBAB KAMI BUKAN PENDONGENG..

SEBAB KAMI BUKAN PENDONGENG..

Mewakili juru kisah kota Surabaya, hari itu Aiz ikut berpartisipasi dalam gendongan saya, belajar menebar kisah di hadapan anak- anak sholih sholihah bersama para Pengkisah Senior di PPMI.
Di kota Malang, 22 Mei 2016. Berada di tengah-tengah Kakak-kakak Pencerita yang hebat super duper. Rasanya tak mau selesai mencuri ilmu dari mereka.

Pencerita? Pengkisah?
Yap!, sebutan itulah yang tepat. Jadi bukan PENDONGENG..
Kami berusaha menebar kisah yang tidak sekadar khayalan dan fiksi. Bersumber dari Al quran dan Sunnah.
Jadi intinya, dalam berproses ini kami semua berupaya maksimal untuk memantaskan diri sebagai Sang JURU KISAH.. :)
Tak lagi ada  Kancil Nyolong Timun, apalagi Timun Nyolong Kancil. Tak ada lagi Joko Tarub dan Timun Mas. Tak akan ada lagi :)
Jadi jangan panggil kami pendongeng lagi ya, SEBAB KAMI BUKAN PENDONGENG :)

Surabaya, 26 Mei 2016
www.putyaisy.blogspot.com

BUKAN PULA WONDER WOMEN..

BUKAN PULA WONDER WOMEN..

Alhamdulillah, Kamis 26 Mei 2016 akhirnya Allah memberi kekuatan untuk memenuhi janji bercerita di hadapan santri-santri sholih-sholihah di TPQ Al Uswah.

Saat bertanya pada raga, sedang sakitkah engkau?
Dia hanya menjawab; tidak, aku cuma butuh istirahat.
Semalam sempat mampir ke UGD beberapa jam untuk menjalani nebul, sempat tak memiliki tenaga sedikit pun, sampai akhirnya harus didorong kursi roda dari tempat tidur Rumah Sakit menuju mobil.
Kamu sakit? Dengan tegas saya jawab TIDAK.

Dan hari yang indah pun dijalani dengan aktivitas yang sangat indah; check out dari UGD, tidur beberapa jam. Paginya menyelesaikan kembali pengurusan paspor suami, siangnya ke IGAS dan sorenya capcuz bercerita. Alhamdulillah Allah mengirimkan kekuatan dalam kondisi berpuasa.

Terima kasih Allah atas segala kesempatan mahal ini. Betapa berartinya setiap menit yang Kautitipkan pada kami. Beri kami kekuatan untuk menggenggam lurusnya niat, mengais ridhoMu bukan di sisa-sisa waktu.

Terima kasih untuk segenap ustazah di TPQ Al Uswah atas kesempatan yang diamanahkan kepada kami hari itu.
With Momon, Luv U cz Allah all.. :*

Surabaya, 29 Mei 2016
www.putyaisy.blogspot.com

Jumat, 20 Mei 2016

ANAK SURABAYA YANG DICINTAI ALLAH DAN DIRINDUKAN SURGA (Jumat, 20 Mei 2016 -- KBTK. Mujahidin I Surabaya)

ANAK SURABAYA YANG DICINTAI ALLAH DAN DIRINDUKAN SURGA
(Jumat, 20 Mei 2016 -- KBTK. Mujahidin I Surabaya)

Pagi itu, sebuah panggung sederhana dengan hiasan bertuliskan "Ayo Mendongeng Bersama Kak Puput" telah tertata apik. Semangat dan bahagia anak-anak dan Ibu guru terlihat saat menyambut kehadiran Aiz menemani Kak Puput berbagi cerita.
Kali ini sebuah cerita tentang Anak Surabaya yang Sholih-sholihah, yang senantiasa dicintai Allah dan dirindukan surga. Bersamaan dengan itu anak-anak memakai busana batik Indonesia. Wah seru.. banget!!

Alhamdulillah untuk kesempatan indah ini, terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu  Enny Aini Kepala KBTK Mujahidin, dan segenap dewan guru; Nur Aini dan yang tak bisa saya sebutkan satu-persatu. Juga kepada anak-anak sholih-sholihah di KBTK Mujahidin, anak yang selalu dicintai Allah dan dirindukan surga. Aiz dan Kak Puput Luv U cz Allah sayang :* :*

Surabaya, 20 Mei 2016
www.putyaisy.blogspot.com

Minggu, 15 Mei 2016

MASIH AIZ..

MASIH AIZ..

Alhamdulillah, usai support sebagai pemateri Mendongeng di Kantor BPPaud & Dikmas Jawa Timur. Pesertanya Bunda dan Panda PAUD dari Himpaudi Sidoarjo, Malang dan Pasuruan.

Usai tampil, masih Aiz yang dikejar peserta untuk sekadar dicekrak-cekrek. Lagaknya kayak artis aja nih.
Yang membuat Kak Puput tercengang adalah permintaan dari peserta yang mengharapkan Aiz tampil besok pagi di Sidoarjo bersamaan dengan Rapat Himpaudi. Waah Aiz nih Aiz.. bukan Kak Puput :D
Berangkat saja Nduk.. !! Wkwkwkwk :D
*sambiltolahtoleh*

Surabaya, 11 Mei 2016
www.putyaisy.blogspot.com

AIZ BERSAMA ANAK SHOLIH-SHOLIHAH PG-TK (PAUD) MADINATUL ILMI

AIZ BERSAMA ANAK SHOLIH-SHOLIHAH PG-TK (PAUD) MADINATUL ILMI

Alhamdulillah, hari ini Aiz menemani Kak Puput bercerita di Gedung Serba Guna TNI AL Juanda kepada anak sholih-sholihan dari PG-TK (Paud) Madinatul Ilmi Gedangan Sidoarjo dalam acara Resepsi Akhir Tahun.
Selamat ya sayang, semoga senantiasa menjadi anak sholih-sholihah yang dicintai Allah.

Terima kasih kepada Yayasan Islam Madinatul Ilmi dan segenap Dewan Guru yang dipandegani oleh Ustazah Faizun Azizah.
Selamat dan sukses atas kelancaran acaranya. Semoga Allah meridhoi dan memudahkan kita semua memperoleh tiket surga. Aamiin.

Surabaya, 15 Mei 2016
www.putyaisy.blogspot.com

Senin, 09 Mei 2016

PERINGATAN HARPITNAS DAN ISRO' MI'ROJ DI RA. HASYIM ASY'ARI

PERINGATAN HARPITNAS DAN ISRO' MI'ROJ DI RA. HASYIM ASY'ARI

"Long Weekend, Gak boleh nerima tawaran tampil, Just for our family" bahagia dengarnya haha..
Beneran, beberapa telepon, sms, WA jawabnya sama; Ngapunten nggih.. :D

Kali ini, pinter-pinternya ngrayu sampai akhirnya keluar juga surat sakti dari Papa untuk tampil hari ini di RA. Hasyim Asy'ari. Tempatnya berjarak 500 meter saja dari perumahan, tapi penjagaan begitu ketat. Anter jemput mobil. Hehe.. takut kena angin kali ya, atau takut dirubung laler? Hihi :D
(Bukan itu, tapi memang tidak tahu tempatnya, dikira Papa tempat berceritanya nun jauh di sana, ternyata tetangga sebelah wkwkwk :D)

Yang pasti hari ini super duper bahagianya. Bisa ketemu anak-anak sholih dan sholihah yang jempol dua, karena seantero jagad Indonesia pada merayakan HARPITNAS - hari sudah jelas-jelas kecepit, tapi mereka masih semangat untuk berangkat mencari ilmu. Ini luar biasa kan?
Ditulislah di spanduk; Peringatan Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW. Dongeng Islami bersama Kak Puput dan Boneka Aiz. (Untungnya Aiz ga baca tulisan itu, kalau baca pasti deh ga mau pulang tuh anak, namanya terpampang di spanduk hihi :D)

Terima kasih kepada segenap Dewan Guru dan anak-anak istimewa, generasi terbaik yang dirindukan surga, semoga kita bisa berjumpa kembali di kesempatan yang lebih indah.. :)
Aamiin.. :)

Surabaya, 7 Mei 2016
www.putyaisy.blogspot.com

Minggu, 08 Mei 2016

TOPENG TANPA WAJAH ??

Jika Kita Memelihara
'Kebencian Dendam', maka
seluruh 'Waktu & Pikiran' yg Kita Miliki akan Habis begitu saja & Kita Tidak akan pernah menjadi 'Orang Yang Produktif'.

Kekurangan Orang Lain
adalah 'Ladang Pahala' bagi Kita untuk :
» Memaafkannya,
» Mendoakannya,
» Memperbaikinya,
» dan Menjaga Aib-nya.

Bukan 'Gelar & Jabatan' yg menjadikan 'Orang Menjadi Mulia', Jika Kualitas Pribadi kita Buruk,
Semua itu hanyalah 'Topeng Tanpa Wajah'.

Ciri Seorang 'Pemimpin yg Baik' akan Tampak dari :
» Kematangan Pribadi,
» Buah Karya,
» serta Integrasi antara 'Kata & Perbuatan'-nya.

Jika Kita Belum bisa
'Membagikan Harta' atau
Membagikan Kekayaan, maka
Bagikanlah 'Contoh Kebaikan' karena Hal itu akan 'Menjadi Tauladan'.

Jangan Pernah Menyuruh Orang lain untuk Berbuat Baik,
'Sebelum Menyuruh Diri Sendiri',
Awali segala sesuatunya untuk kebaikan dari 'Diri Kita Sendiri'.

Pastikan Kita sudah 'Beramal' hari ini, Baik dengan :
» Materi,
» dengan Ilmu,
» dengan Tenaga,
» atau Minimal dgn
'Senyuman yg Tulus'...

Para Pembohong akan
'Dipenjara oleh Kebohongannya'
sendiri.
Orang yg Jujur akan
'Menikmati Kemerdekaan' dalam Hidupnya.

Bila Memiliki 'Banyak Harta',
maka Kita lah yg akan
'Menjaga Harta'.
Namun Jika Kita Memiliki 'Banyak Ilmu', maka Ilmu lah yg akan 'Menjaga Kita'.

Bila 'Hati Kita Bersih', Tak ada
Waktu untuk :
» Berpikir Licik,
» Curang,
» atau Dengki,
sekalipun terhadap Orang lain.

Bekerja Keras adalah 'Bagian Dari Fisik', Bekerja Cerdas merupakan 'Bagian Dari Otak', sedangkan Bekerja Ikhlas adalah
'Bagian Dari Hati'.

Jadikanlah setiap 'Kritik' bahkan 'Penghinaan' yg Kita
Terima sebagai 'Jalan Untuk Memperbaiki Diri'.

Kita tidak pernah tahu Kapan
'Kematian' akan 'Menjemput Kita',
tapi yg Kita Tahu Persis adalah 'Seberapa Banyak Bekal yg Kita Miliki untuk 'Menghadapinya'.

Semoga bermanfaat.
Selamat berkarya.

~ Rangkuman dari Kultum Ust. Hilman Rosyad

Sabtu, 07 Mei 2016

BAGAIMANA CARA BERCERITA KEPADA ANAK USIA DINI? - Oleh Kak Bimo

PENDAHULUAN

Ada suatu ungkapan ”Seorang  Guru yang tidak bisa bercerita, ibarat orang yang hidup tanpa kepala”. Betapa tidak, bagi para pengasuh anak-anak (guru, tutor) keahian bercerita merupakan salah satu kemampuan yang wajib dikuasai. Melalui metode bercerita inilah para pengasuh mampu menularkan pengetahuan dan menanamkan nilai budi pekerti luhur secara efektif, dan anak-anak menerimanya dengan senang hati. Pada saat ini begitu banyak cerita yang tersebar, namun masih jarang tulisan dari para praktisi ahli cerita, yang mampu mengarahkan secara khusus untuk ditujukan kepada anak-anak usia dini, sehingga penceritaan yang disampaikan kurang mengena. Apalagi model cerita yang secara khusus didasarkan pada material kurikulum pengajaran di TPA/KB/RA/BA/TK yang berlaku. Padahal panduan praktis semacam ini sangat dibutuhkan oleh tenaga pendidik di seluruh Nusantara. Pada umumnya mereka masih terbatas pengetahuannya tentang metode bercerita. Tulisan ini kami susun dengan maksud agar menjadi salah satu bahan pengayaan ketrampilan mendidik anak, bagi para pendidik anak usia dini dalam kegiatan kepengasuhan yang mereka lakukan .

konon, Di Inggris pernah diadakan penyebaran angket kepada orang-orang dewasa. Kepada mereka ditanyakan pada saat apa mereka benar-benar merasa bahagia di masa kanak-kanak dulu. Jawaban mereka : “Pada saat orang tua mereka membacakan buku atau Cerita” Apabila pertanyaan yang sama diajukan kepada orang-orang dewasa di Indonesia, kiranya jawaban tak akan jauh berbeda. Bahkan, khusus mengenai cerita, sampai orang dewasapun masih tetap menggemarinya. Tengoklah obrolan kita juga akan semakin ‘renyah’ bila kita saling bercerita dengan penuh semangat. Cerita memang ‘gurih’. Semua orang tak pandang usia, menyukainya. Bercerita adalah metode komunikasi universal yang sangat berpengaruh kepada jiwa manusia. Bahkan dalam teks kitab sucipun banyak berisi cerita-cerita. Tuhan mendidik jiwa manusia menuju keimanan dan kebersihan rohani, dengan mengajak manusia berfikir dan merenung, menghayati dan meresapi pesan-pesan moral yang terdapat dalam kitab suci, Beliau mengetahui akan jiwa manusia, mengetuk hati manusia antara lain dengan cerita-cerita. Karena metode ini sangat efektif untuk mempengaruhi jiwa anak-anak.

Mengapa metode cerita ini efektif ? jawabannya tidak sulit. Pertama, cerita pada umumnya lebih berkesan daripada nasehat murni, sehingga pada umumnya cerita terekam jauh lebih kuat dalam memori manusia. Cerita-cerita yang kita dengar dimasa kecil masih bisa kita ingat secara utuh selama berpuluh-puluh tahun kemudian. Kedua, melalui cerita manuasi diajar untuk mengambil hikmah tanpa merasa digurui. Memang harus diakui, sering kali hati kita tidak merasa nyaman bila harus diceramahi dengan segerobak nasehat yang berkepanjangan.

Pengertian Cerita, Dongeng dan Metode Bercerita

Cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari kejadian nyata (non fiksi) ataupun tidak nyata (fiksi). Kata Dongeng berarti cerita rekaan/tidak nyata/fiksi, seperti: fabel (binatang dan benda mati), sage (cerita petualangan), hikayat (cerita rakyat), legenda (asal usul), mythe (dewa-dewi, peri, roh halus), ephos (cerita besar; Mahabharata, Ramayana, saur sepuh, tutr tinular). Jadi kesimpulannya adalah “Dongeng adalah cerita, namun cerita belum tentu dongeng”. Metode Bercerita berarti penyampaian cerita dengan cara bertutur. Yang membedakan anatara bercerita dengan metode penyampaian cerita lain adalah lebih menonjol aspek teknis penceritaan lainnya. Sebagaimana phantomin yang lebih menonjolkan gerak dan mimik, operet yang lebih menonjolkan musik dan nyanyian, puisi dan deklamasi yang lebih menonjolkan syair, sandiwara yang lebih menonjol pada permainan peran oleh para pelakunya, atau monolog (teater tunggal) yang mengoptimalkan semuanya. Jadi tegasnya metode bercerita lebih menonjolkan penuturan lisan materi cerita dibandingkan aspek teknis yang lainnya.

Manfaat Cerita

Menurut para ahli pendidikan bercerita kepada anak-anak memiliki beberapa fungsi yang amat penting, yaitu: (1) Membangun kedekatan emosional antara pendidik dengan anak (2) Media penyampai pesan/nilai mora dan agama yang efektif (3) Pendidikan imajinasi/fantasi (4) Menyalurkan dan mengembangkan emosi (5) Membantu proses peniruan perbuatan baik tokoh dalam cerita (6)Memberikan dan memperkaya pengalaman batin (7) Sarana Hiburan dan penarik perhatian (8) Menggugah minat baca (9) Sarana membangun watak mulia

BERCERITA UNTUK ANAK USIA DINI

Sebelum bercerita, pendidik harus memahami terlebih dahulu tentang cerita apa yang hendak disampaikannya, tentu saja disesuaikan dengan karakteristik anak-anak usia dini. Agar dapat bercerita dengan tepat, pendidik harus mempertimbangkan materi ceritanya. dan emilihan cerita antara lain ditentukan oleh :

1. Pemilihan Tema dan judul yang tepat Bagaimana cara memilih tema cerita yang tepat berdasarkan usia anak? Seorang pakar psikologi pendidikan bernama Charles Buhler mengatakan bahwa anak hidup dalam alam khayal. Anak-anak menyukai hal-hal yang fantastis, aneh, yang membuat imajinasinya “menari-nari”. Bagi anak-anak, hal-hal yang menarik, berbeda pada setiap tingkat usia, misalnya; a. sampai ada usia 4 tahun, anak menyukai dongeng fabel dan horor, seperti: Si wortel, Tomat yang Hebat, Anak ayam yang Manja, kambing Gunung dan Kambing Gibas, anak nakal tersesat di hutan rimba, cerita nenek sihir, orang jahat, raksasa yang menyeramkan dan sebagainya. b. Pada usia 4-8 tahun, anak-anak menyukai dongeng jenaka, tokoh pahlawan/hero dan kisah tentang kecerdikan, seperti; Perjalanan ke planet Biru, Robot pintar, Anak yang rakus dan sebagainya c. Pada usia 8-12 tahun, anak-anak menyukai dongeng petualangan fantastis rasional (sage), seperti: Persahabatan si Pintar dan si Pikun, Karni Juara menyanyi dan sebagainya

2. Waktu Penyajian Dengan mempertimbangkan daya pikir, kemampuan bahasa, rentang konsentrasi dan daya tangkap anak, maka para ahli dongeng menyimpulkan sebagai berikut; a. Sampai usia 4 tahun, waktu cerita hingga 7 menit b. Usia 4-8 tahun, waktu cerita hingga 10 -15 menit c. Usia 8-12 tahun, waktu cerita hingga 25 menit Namun tidak menutup kemungkinan waktu bercerita menjadi lebih panjang, apabila tingkat konsentrasi dan daya tangkap anak dirangsang oleh penampilan pencerita yang sangat baik, atraktif, komunikatif dan humoris.

3. Suasana (situasi dan kondisi) Suasana disesuaikan dengan acara/peristiwa yang sedang atau akan berlangsung, seperti acara kegiatan keagamaan, hari besar nasional, ulang tahun, pisah sambut anak didik, peluncuran produk, pengenalan profesi, program sosial dan lain-lain, akan berbeda jenis dan materi ceritanya. Pendidik dituntut untuk memperkaya diri dengan materi cerita yang disesuaikan dengan suasana. Jadi selaras materi cerita dengan acara yang diselenggarakan, bukan satu atau beberapa cerita untuk segala suasana.

PRAKTEK BERCERITA

1. Teknik Bercerita: Pendidik perlu mengasah keterampilannya dalam bercerita, baik dalam olah vokal, olah gerak, bahasa dan komunikasi serta ekspresi. Seorang pencerita harus pandai-pandai mengembangkan berbagai unsur penyajian cerita sehingga terjadi harmoni yang tepat. Secara garis besar unsur-unsur penyajian cerita yang harus dikombinasikan secara proporsional adalah sebagai berikut : (1) Narasi (2) Dialog (3) Ekspresi (terutama mimik muka) (4) Visualisasi gerak/Peragaan (acting) (5) Ilustrasi suara, baik suara lazim maupun suara tak lazim (6) Media/alat peraga (bila ada) (7) Teknis ilustrasi lainnya, misalnya lagu, permainan, musik, dan sebagainya.

2. Mengkondisikan anak : Tertib merupakan prasyarat tercapainya tujuan bercerita. Suasana tertib harus diciptakan sebelum dan selama anak-anak mendengarkan cerita. Diantaranya dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Aneka tepuk: seperti tepuk satu-dua, tepuk tenang, anak sholeh dan lain-lain. Contoh; Jika aku (tepuk 3x) sudah duduk (tepuk 3x) maka aku (tepuk 3x) harus tenang (tepuk 3x) sst…sst..sst…

b. Simulasi kunci mulut: Pendidik mengajak anak-anak memasukkan tangannya ke dalam saku, kemudian seolah-olah mengambil kunci dari saku, kemudian mengunci mulut dengan kunci tersebut, lalu kunci di masukkan kembali ke dalam saku

c. “Lomba duduk tenang”, Kalimat ini diucapkan sebelum cerita disampaikan, ataupun selama berlangsungnya cerita. Teknik ini cukup efektif untuk menenangkan anak, Apabila cara pengucapannya dengan bersungguh-sungguh, maka anak-anak pun akan melakukannya dengan sungguh-sungguh pula.

d. Tata tertib cerita, sebelum bercerita pendidik menyampaikan aturan selama mendengarkan cerita, misalnya; tidak boleh berjalan-jalan, tidak boleh menebak/komentari cerita, tidak boleh mengobrol dan mengganggu kawannya dengan berteriak dan memukul meja. Hal ini dilakukan untuk mencegah anak-anak agar tidak melakukan aktifitas yang mengganggu jalannya cerita

e. Ikrar, Pendidik mengajak anak-anak untuk mengikrarkan janji selama mendengar cerita, contoh:

IKRAR!

Selama cerita, Kami berjanji

   1. Tidak akan berjalan-jalan

   2. Tidak akan menebak dan komntari cerita

   3. Tidak akan mengobrol

   4. Tidak akan membuat gaduh

f. Siapkan hadiah!, secara umum anak-anak menyukai hadiah. Hadiah akan mendorong untuk anak-anak untuk mendapatkannya, meskipun harus menahan diri untuk tidak bermain dan berbicara. Bisa saja kita memberikan hadiah imajinatif seperti makanan, binatang kesayangan, balon yang seolah-olah ada di tangan dan diberikan kepada anak, tentu saja diberikan kepada anak-anak yang sudah akrab dengan kita, seringkali teknik ini menimbulkan kelucuan tersendiri.

3. Teknik membuka Cerita ”Kesan pertama begitu menggoda selanjutnya ….terserah anda”, Kalimat yang mengingatkan kita pada salah satu produk yang diiklankan. Hal ini mengingatkan pula betapa pentingnya membuka suatu cerita dengan sesuatu cara yang menggugah. Mengapa harus menggugah minat? Karena membuka cerita merupakan saat yang sangat menentukan, maka membutuhkan teknik yang memiliki unsur penarik perhatian yang kuat, diantaranya dapat dilakukan dengan:

Pernyataan kesiapan : “Anak-anak, hari ini, Ibu telah siapkan sebuah cerita yang sangat menarik…” dan seterusnya.Potongan cerita: “Pernahkah kalian mendengar, kisah tentang seorang anak yang terjebak di tengah banjir?, kemudian terdampar di tepi pantai…?”Sinopsis (ringkasan cerita), layaknya iklan sinetron “Cerita bu Guru hari ini adalah cerita tentang “seorang anak kecil pemberani, yang bertempur melawan raja gagah perkasa perkasa ditengah perang yang besar” (kisah nabi Daud) mari kita dengarkan bersama-sama !Munculkan Tokoh dan Visualisasi “ dalam cerita kali ini, ada 4 orang tokoh penting…yang pertama adalah seorang anak yang jago main karate, ia tak takut dengan siapapun…namanya Adiba, yang kedua adalah seorang ketua gerombolan penjahat yang bernama Somad, badannya tinggi besar dan bila tertawa..iiih mengerikan karena sangat keras”…HA. HA..HA..HA..HA”, Somad memiliki golok yang sangat besar, yang ketiga seorang guru yang bernama Umar, wajahnya cerah dan menyenangkan…dan seterusnya.Pijakan (setting) tempat “Di sebuah desa yang makmur…”, “Di pinggir pantai..” “Di tengah Hutan…” “Ada sebuah kerajaan yang bernama ..” “Di sebuah Pesantren…” dan lain-lain.Pijakan (setting) waktu, “Jaman dahulu kala…” “Jaman pemerintahan raja mataram …” ”Tahun 2045 terjadi sebuah tabrakan komet…” “Pada suatu malam…” “Suatu hari…” dan lain-lain.Ekspresi emosi: Adegan orang marah, menangis, gembira, berteriak-teriak dan lain-lain.Musik & Nyanyian “Di sebuah negeri angkara murka, dimulai cerita…(kalimat ini dinyanyikan), atau ambillah sebuah lagu yang popular, kemudian gantilah syairnya dengan kalimat pembuka sebuah cerita.Suara tak Lazim atau ”Boom” ! : Pendidik dapat memulai cerita dengan memunculkan berbagai macam suara seperti; suara ledakan, suara aneka binatang, suara bedug, tembakan dan lain-lain.

 4. Menutup Cerita dan Evaluasi dapat dilakulkan dengan:

Tanya jawab seputar nama tokoh dan perbuatan mereka yang harus dicontoh maupun ditinggalkan.Doa khusus memohon terhindar dari memiliki kebiasaan buruk seperti tokoh yang jahat, dan agar diberi kemampuan untuk dapat meniru kebaikan tokoh yang baik.Janji untuk berubah; Menyatakan ikrar untuk berubah menjadi lebih baik, contoh “Mulai hari ini, Aku tak akan malas lagi, aku anak rajin dan taat kepada guru!”Nyanyian yang selaras dengan tema, baik berasal dari lagu nasional, popular maupun tradisionalMenggambar salah satu adegan dalam cerita. Setelah selesai mendengar cerita, teknik ini sangat baik untuk mengukur daya tangkap dan imajinasi anak.

5. Penanganan Keadaan Darurat Apabila saat bercerita terjadi keadaan yang mengganggu jalannya cerita, pendidik harus segera tanggap dan melakukan tindakan tertentu untuk mengembalikan keadaan, dari kondisi yang buruk kepada kondisi yang lebih baik (tertib). Adapun kasus-kasus yang paling sering terjadi adalah:

Anak menebak cerita. Penanganan: Ubah urutan cerita atau kreasikan alur ceritaAnak mencari perhatian. penanganan: sampaikan kepada anak tersebut bahwa kita dan teman-temannya terganggu, kemudian mintalah anak tersebut untuk tidak mengulanginya.Anak mencari kekuasaan. Penanganan: Pendidik lebih mendekat secara fisik dan lebih sering melakukan kontak mata dengan hangat.Anak gelisah. Penanganan: Pendidik lebih dekat secara fisik dan lebih sering melakukan kontak mata dengan hangat, kemudian mengalihkan perhatiannya kepada aktivitas bersama seperti tepuk tangan dan penyanyi yang mendukung penceritaan.Anak menunjukkan ke tidak puasan. Penanganan: Pendidik membisikkan ke telinga anak tersebut dengan hangat ”Adik anak baik, Ibu makin sayang jika adik duduk lebih tenang”Anak-anak kurang kompak. Pananganan: pendidik lebih variatif mengajak tepuk tangan maupun yel-yel.Kurang taat pada aturan atau tata tertib. Penanganan: Pendidik mengulangi dengan sungguh-sungguh tata tertib kelas.Anak protes minta ganti cerita. Penanganan: Katakanlah ”Hari ini ceritanya adalah ini, cerita yang engkau inginkan akan Ibu sampaikan nanti”.Anak menangis. Penanganan: Mintalah orang tua atau pengasuh lainnya membawa keluar.Anak berkelahi. Penanganan: Pisahkan posisi duduk mereka jangan terpancing untuk menyelesaikan masalahnya, namun tunggu setelah selesai ceritaAda tamu. Penanganan: Berikan isyarat tangan kepada tamu agar menunggu, kemudian cerita diringkas untuk mempercepat penyelesaiannya Suasana cerita sangat ditentukan oleh ketrampilan bercerita pendidik dan hubungan emosional yang baik antara pendidik dengan anak-anak. 

Beberapa kasus di atas hanyalah sebagian contoh yang sering muncul saat seorang pendidik bercerita, jadi penanganannya bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kreativitas pendidik.

6. Media dan Alat bercerita Berdasarkan cara penyajiannya, bercerita dapat disampaikan dengan alat peraga maupun tanpa alat peraga (dirrect story). Sedangkan bercerita dengan alat peraga tersebut dibedakan menjadi peraga langsung (membawa contoh langsung:kucing dsb) maupun peraga tidak langsung (boneka, gambar, wayang dsb). Agar bercerita lebih menarik dan tidak membosankan, pendidik disarankan untuk lebih variatif dalam bercerita, adakalanya mendongeng secara langsung, panggung boneka, papan flanel, slide, gambar seri, membacakan cerita dan sebagainya.sehingga kegiatan bercerita tidak menjemukan.

PENUTUP

Untuk dapat menguasai aspek-aspek keterampilan teknis dari penyajian cerita diatas, tentu membutuhkan persiapan yang matang. Selain itu, kemampuan dalam bercerita agar dapat memunculkan berbagai unsur diatas, dan tersaji secara padu, hanya dapat dikuasai dengan pengalaman dan latihan-latihan yang tekun. Bercerita memang salah satu bagian dari keterampilan mengajar. Sebagai sebuah keterampilan, penguasaannya tidak cukup hanya dengan memahami ilmunya secara teoritik saja. Yang lebih penting dari itu adalah keberanian dan ketekunan dalam mencobanya secara langsung. Itulah sebabnya, latihan-latihan tertentu yang rutin sangat dibutuhkan. Yang jelas, keterampilan teknis bercerita hanya dapat dikembangkan melalui latihan dan pengalaman praktek bercerita. Akhirnya….SELAMAT BERCERITA!

Kamis, 05 Mei 2016

RINDU LELAKI ITU

Lelaki itu,
berdiri di setiap pekat malam
hingga kaki-kakinya bengkak
Melangitkan doa termulia,
agar kita bisa bersamanya di Surga.

Lelaki itu,
yang rindu kepadamu
meskipun ia tak pernah mengenal dan melihatmu.

Lelaki itu,
yang menitikkan air matanya
Sebab ketakutan yang hebat
Takut jika ummatnya berpaling dari seruan Tuhannya

Lelaki itu,
Dialah Rasulullah Muhammad

Jangan cemburu, jika ada rindu yang merekah pada lelaki itu.
Lelaki yang di akhir hayatnya menyebutku, dan menyebutmu; Ummati, ummati, ummati.
Kalimat akhirnya yang melumpuhkan sendi.

Ya Rasulullah,
Kami ummatmu, yang kerap melupakan kerinduanmu

Ya Rabbi, mampukan kami memaksimalkan diri, memantaskan diri menjadi ummat yang layak dicintai RasulMu..

Surabaya, 7 Mei 2016
@PutyAisy

Selasa, 03 Mei 2016

BELUM MANGGUNG SUDAH MBREBES MILI

BELUM MANGGUNG SUDAH MBREBES MILI
(Selasa, 3 Mei 2016 - Islamic Book Fair, Balai Pemuda Surabaya)

Hari ini seru, duet bareng si cantik Aiz, Kak Puput memoderatori kakak2 PPMI Surabaya yang luar biasa. Bincang santainya istimewa. Karena dikupas tentang Pentingnya berkisah dan bercerita kepada anak.
Sebelum acara Bincang Siang Kak Puput berparade kisah bersama Kakak-kakak Juru kisah dari PPMI tentang "Muhammad Teladanku" dengan acuan kisah dari buku keren tentang Rasulullah Muhammad dari Sygma.

Kak Puput kebagian mengisahkan saat Rasulullah wafat. Belum manggung wajah sudah awut-awutan. Air mata meleleh membaca kisah manusia terbaik saat sakarotul maut. Rasul terbaik saja merasakan betapa sakitnya sakarotul maut. Bagaimana dengan kita?
Dan yang membuat merinding adalah ucapan Rasulullah saat akan dicabut nyawanya, Beliau menyebut Ummati, ummati, ummati..!! Demikian cintanya Rasulullah kepada ummatnya. Lalu bagaimana dengan kita, apakah kita juga mencintai Rasulullah??
Hikz.. pantaslah air mata meleleh saat episode itu.

Ya Rabbi, mampukan kami memaksimalkan diri, memantaskan diri menjadi ummat yang layak dicintai RasulMu..

Surabaya, 3 Mei 2016
www.putyaisy.blogspot.com

MENYAYANGI TEMAN TANPA MEMBEDAKAN SUKU

MENYAYANGI TEMAN TANPA MEMBEDAKAN SUKU
(Jumat, 29 April 2016 - RA. Mujahidin 2 Surabaya)

Hari itu Aiz memenuhi janji bertemu dengan anak-anak sholih sholihah di RA. Mujahidin 2 Surabaya.
Saat itu Kak Puput berkisah tentang menyayangi teman tanpa membedakan suku dan daerahnya.
Suasana terbangun sangat indah, semua menikmati perang konflik yang terjadi antara pemeran yang satu dengan lainnya karena beredarnya kabar burung tentang salah satu suku di Indonesia. Hehe.. penasaran kan?
Berat amat cerita yang disuguhkan hari itu? Enggak juga sih, Kak Puput hanya menegaskan tema yang pernah dibahas di RA tersebut saat itu, yaitu Suku-suku di Indonesia. Pantaslah anak-anak seperti terhipnotis selama kurang lebih enam puluh menit. Alhamdulillah.

Tidak pilih-pilih teman karena suku adalah salah satu bentuk menyayangi teman. Menyayangi teman akan disayang oleh teman dan dengan menyayangi teman pasti akan disayang Allah, Sang Pemilik surga, tempat yang dirindui anak-anak.

Terima kasih kepada segenap Dewan Guru dan anak-anak tercinta yang selalu dirindu surga. Luv U sayang..:)

Surabaya, 30 April 2016
www.putyaisy.blogspot.com

Minggu, 01 Mei 2016

BUKAN SAYA YANG SALAH, TAPI ANDA DAN ANDA YANG PERLU MEMPERBAIKINYA

BUKAN SAYA YANG SALAH, TAPI ANDA DAN ANDA YANG PERLU MEMPERBAIKINYA..!!

Kitakah manusia yang tak mau mengakui kekhilafan?, tak mau mengakui bahwa diri terlalu ego, tak pernah mengakui bahwa tak akan bisa lengkap melihat kekurangan diri, tapi begitu sempurna melihat aib orang di sekitar.

Kitakah manusia yang ketika dihadapkan sebuah cermin untuk mengaca, kita justru memecahnya? Tak mau menerima bahwa bayangan wajah buruk pada cermin itu memang wajah kita, lalu kita salahkan si-B dan si-A.

Dan kitakah manusia yang ketika tidak diterima di mana-mana, tak pernah sibuk menanyakan "apakah ada yang salah pada kita?" Tapi justru mengatakan, "Bukan saya yang salah, Tapi Anda dan Anda yang perlu memperbaikinya.!!"

Jika demikian, terlalu buruknya kita. Lupakah kita? Bahwa ketika satu telunjuk menghadap orang lain, di saat yang sama, satu Ibu jari sedang bersembunyi, dan tiga jari mengarah pada kita. Itu artinya; ketika kita menuding orang lain, memburukkan orang lain, tanpa kita sadari kita sedang menunjukkan kepada yang lain tentang keburukan kita. Sehingga Ibu jari (jempol) sendiri malu menampakkan wajahnya ke arah kita.

Pertanyaannya, sampai kapan kita pelihara tingginya baqo' kita ?

Sebuah renungan yang saya tulis untuk kita semua, terlebih untuk saya. Semoga Allah tak pernah mampukan kita memecah cermin yang dihadapkan pada kita..!!
Allahu ya Ghofar ya Nurul Qolbi, sejukkan hati-hati kami, mampukan kami membahagiakan orang-orang di sekitar dengan cara yang benar :)

Surabaya, 2 Mei 2016
#DariKakPuput untuk kita
#Hardiknas2016