Senin, 15 Juni 2015

Cinta Terbaikku #Day15

Senin ini, jalanan Surabaya tak begitu ramai. Anak-anak sekolah mulai libur awal puasa sekaligus liburan semester.
Ini hari yang indah buatku dan Naufa si cantikku yang sudah lama merindukan bermain-main ke rumah eyang putri yang biasa kami panggil Mbah Uti. Naufa kini telah lulus SMA tapi belum masuk perguruan tinggi, entah disebut apa statusnya sekarang, bukan siswa juga belum mahasiswa. Inilah hari yang menyenangkan karena selama kelas tiga SMA dia jarang ke rumah Mbah Uti.

Di rumah Mbah Uti benar-benar liburan seru. Kami melihat butiran telur dari ayam-ayam milik Mbah Kung. Ada ayam petelur dan beberapa ayam kampung, ini sesuatu banget untuk kami. Sebab biasanya kami mendapatkan telur-telur ayam karena beli, tapi kali ini tidak, kami melihat butiran telur yang ternyata berasal dari ayam piaraan sendiri. Asyik ya.

Benar saja mengasyikkan. Bersama keluarga di sini aku hampir lupa dengan nyeriku meski di setiap detik ia selalu mencolek pinggangku, merayap ke setiap inci kakiku. Nyeri hebat itu tak penting bagiku, karena di sini aku tertawa-tawa melihat kelucuan kucing-kucing piaraan Mbah Uti. Berbagi cerita saat berkumpul dengan keponakan-keponakan yang juga menikmati liburan di rumah neneknya.

Usai sholat dhuha, entah mengapa tiba-tiba ada yang menitik dari mataku, aku membayangkan sesuatu. Tentang operasi itu. Di depanku sebuah gambaran kulit yang harus dibelah kemudian mengucur darah segar. Aku merinding. Tiba-tiba nyaliku menciut, betapa carut marutnya pikiranku saat itu. Aku benar-benar ketakutan. Kata Ibu, dokter lebih mengerti tentang itu, kuatkan niat. Ya, aku harus tetap tenang tanpa boleh takut. Meski saat itu belum tahu kapan jadwal operasiku.

Hari ini luar biasa, di rumah Mbah Uti suasana benar-benar mengaduk pikiranku. Bahagia, terharu, sedih, takut campur jadi satu. Papa mengabarkan bahwa hari ini beliau ditelpon pihak rumah sakit kalau besok aku mulai opname, dan jadwal operasi adalah hari Rabu. "Sehat ya sayang, semoga lancar" kata papa. Aku menangis, entah apa sebabnya. Semoga Allah benar-benar mengangkat penyakitku, hingga aku bisa mempersembahkan cinta terbaikku kepada mereka orang-orang yang mencintaiku..

Bumi Allah, 15 Juni 2015

#KisahNyata untuk #NulisRandom2015 #Day15

Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar