Minggu, 21 Juni 2015

Keluargaku, Segalaku #Day21

Dua puluh satu Juni. Hari ini aku dirawat di rumah oleh keluargaku. Mereka semua menjelma perawat yang setia membantu mencukupi urusanku. Dari urusan sarapan, ke kamar mandi, berganti baju, minum obat, sampai mengucurkan air wudhuku, mereka penuhi segala kebutuhanku. Meski kondisi ragaku masih lemah, aku merasa kuat karena ada mereka; Keluargaku. Mereka adalah harta termahal yang Allah anugerahkan untukku. Aku mencintainya, seperti mereka mencintaiku.

Sejak sampai di rumah, masih banyak saudara dan rekan-rekan yang membesukku. Pagi tadi rombongan tetangga datang menyerbu rumah untuk mengunjungiku. Jujur sangat terharu. Sebab awalnya aku tak pernah menyangka kalau ternyata aku memiliki banyak orang-orang tercinta yang menyayangiku. Itulah yang kumaksud bahwa saat sakit begini perasaan lebih sensitif karenanya tak akan pernah kulupa wajah-wajah mereka yang sempat menjabat jemari ini di saat lemahku.

Hari ini ragaku mulai kuat, aku sudah bisa melangkah agak jauh. Perkembanganku akan lebih cepat sembuh di rumah ini, sebab kutemukan segalaku di sini dalam kehangatan keluargaku.

Dalam sakit ini, lagi-lagi aku merasa terhibur. Hari ini mangga depan rumah mulai dipanen. Menyenangkan menyaksikan mangga-mangga itu sempat membesar, meskipun tidak sedikit dari mangga-mangga itu yang masih kecil sudah harus gugur ke tanah. Kisah mangga menjadi analog sederhana tentang usia. Seperti sebuah mangga, tak menunggu besar dulu baru jatuh, yang kecil pun banyak yang jatuh. Sebuah gambaran bahwa kematian tak menunggu tua, kapanpun saat Allah berhak mengambil kita harus siap menghadapinya.

Ingat kematian, ingat sebuah kesempatan. Hari ini, saat keluargaku dengan kasih sayangnya merawat sakitku, ini sebuah kesempatan mahal yang Allah suguhkan untukku. Aku memiliki keluarga yang sangat hangat. Aku sering memesan bahagia lewat doa, kesempatan bersama mereka saat ini adalah segalanya, maka selagi kita bisa memeluk mereka, peluklah. Selagi bisa menciumnya, ciumlah. Menjaga hati dan perasaan mereka itu penting. Semoga segala cinta untuk keluarga tercinta terus mengalir mengisi kesempatan usia yang diberikan Allah pada kita. 

Sembari berharap penuh agar Allah menakdirkan mereka; keluargaku, tak hanya menjadi kebahagiaanku di dunia, tapi juga di surga-Nya

Luv U Keluargaku, Segalaku..

Graha Kencana, 21 Juni 2015

#KisahNyata untuk  #NulisRandom2015 #Day21

Bersambung..

1 komentar:

  1. Subhanallah, smg rumah kita menjadi surga buat kita. Alangkah bahagianya kita yg setiap saat berada di surga. Smg lekas sehat dan beraktifitas lagi. Aamiin.

    BalasHapus