Sabtu, 27 Juni 2015

Seperti "Hujan Bulan Juni"nya Sapardi #Day26

Mana bisa kulupakan Juni?, bulan di mana diangkatnya HNPku oleh Allah melalui tangan-tangan tim dokter di ruang operasi.
Jadi teringat saat sehari pra operasi, saat visit ke kamarku dokter Zaky menyampaikan kalau dokter hanyalah kepanjangan tangan Allah, sementara sang penyembuh satu-satunya hanyalah Allah. Dokter Zaky meyakinkan aku akan diberi sembuh oleh Allah.

Bagiku, Allah memang maha keren, Allahlah yang memilihkan bulan istimewa untukku; 30 Syaban yang bertepatan dengan 17 Juni 2015 menjadi awal sebuah anugrah untuk hidupku, yaitu proses dicabutnya nyeri dengan dibebaskannya saraf terjepitku.

Tak berlebihan jika kelak di sepanjang hidupku bulan Juni akan menyimpan kenangan abadi, seperti abadinya sajak Sapardi tentang Juni yang bertajuk; Hujan Bulan Juni. Sajak itu aku banget. Hujan bisa mewakili sebuah keberkahan yang diturunkan Allah. Dan benarlah Allah menurunkan keberkahan itu di bulan Juni, sebab di bulan inilah Allah membuka simpul pikiranku yang dahulu sempat tumpul akibat phoby di meja operasi. Allah turunkan malaikat-malaikat yang menjelma keluargaku, sahabatku, walimuridku yang senantiasa memberi semangat luar biasa hingga aku berani memutuskan menjalani operasi pembebasan saraf tulang belakangku.

Kali ini, kuulang sajak Sapardi Djoko Damono dalam berbaringku; Hujan Bulan Juni. Sajak sederhana itu sarat makna. Kukenal nama penyair itu sejak aku masih duduk di bangku SMA, dalam setiap kompetisi baca puisi aku suka membacakan karya Beliau.
Dan bulan ini aku membacakan puisi itu dalam sebuah musikalisasi, di kamar ini. Puisi itu menemaniku menabahkan diri menahan sisa-sisa nyeri luka bekas sayatan pisau operasi di kulit punggungku.

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu
di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

(Hujan Bulan Juni, SDD-1989)

Di kamarku, Ditemani Hujan Bulan Juni-nya Sapardi.

#KisahNyata untuk #NulisRandom2015 #Day26

Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar