Sabtu, 20 Juni 2015

Pulang #Day20

Hari kelima di rumah sakit, sangat terasa kerinduanku pada rumah. Setiap kali ada perawat masuk kamarku, selalu kutanyakan tentang ACC pulang dari dokter. Semua perawat selalu menjawab; sabar ya..

Semalam pukul dua belas tepat seorang perawat menyuntikkan antibiotik di tanganku. Ini pemberian suntik terakhir katanya, sebab besok aku sudah diberikan obat minum. Berita itu sangat membahagiakanku. Kalau sudah lepas dari obat suntik, itu artinya aku sudah mandiri dari perawat. Kalau minum obat secara oral bisa kulakukan di mana saja. Aktivitasku selanjutnya adalah; menunggu ACC dari dokter Zaky. Ini sungguh menegangkan. Di kepalaku yang tergambar hanya rumah. Aku benar-benar kangen rumah.

Aku sempat bbm teman-teman. Banyak yang memberiku support agar aku bisa pulang secepatnya. Tapi sangat tidak mungkin kata mereka, kalau pulangnya hari ini. Ini hari ketiga pasca operasi, secara kasat mata lukaku masih basah, sakit di daerah operasi masih sangat terasa. Aku sedih kalau ada yang memberi wacana kepadaku bahwa pasien operasi minimal seminggu baru boleh pulang. Masya Allah, aku sudah tidak betah berada di sini. Aku kangen rumah.

Perkembanganku di hari ketiga pasca operasi sangat luar biasa, aku tak lagi bisa berdiri saja, tapi aku sudah bisa melangkah, berjalan pelan-pelan ke kamar mandi sendiri. Ini prestasi luar biasa. Semua keluarga pasien yang melihatku heran, operasi yang dilakukan padaku bukan operasi kecil, tapi aku sudah bisa duduk, berdiri bahkan melangkah di hari ketiga. Aku yakin, kekuatan ini datang dari Allah karena sugesti dokter yang menjadikan pasiennya memiliki perkembangan yang cepat.

Hal yang paling menggembirakan, di hari ketiga pasca operasi, aku sudah mulai bisa berwudhu dengan air, kalau biasanya aku sholat dengan berbaring, sejak kateter dan selang darah dibuka aku sudah mulai bisa melaksanakan sholat dengan duduk. Sudah mulai beraktivitas melaksanakan tarawih, witir dan dhuha semampuku. Melihat perkembangan itu, aku sangat senang sekali. Tapi luar biasa aroma rumah semakin menggangguku. Di hidungku tak ada aroma lain selain aroma rumah. Aku kangen rumah.

Pukul 12.30 siang, aku telah bersiap-siap menggunakan mukenah. Tiba-tiba dokter Zaky datang ke kamar, beliau senang melihatku bisa beraktivitas seperti orang sehat. Kata beliau aku sudah tidak seperti orang sakit. Dan kalimat terakhir beliaulah yang benar-benar kutunggu; aku boleh pulang. Alhamdulillah, akhirnya aku pulang juga. Cihuy..!!

Setelah menyelesaikan administrasi, aku dijemput kursi roda yang siap mengantarku menuju parkir mobil. Perjalanan pulang yang menyenangkan. Sesampai di rumah aku seperti dipertemukan oleh rombongan bahagia yang selama ini aku kangeni. Terima kasih atas karuniaMu ini ya Allah..

Graha Kencana, 20 Juni 2015

#KisahNyata untuk #NulisRandon 2015 #Day20

Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar