Selasa, 16 Juni 2015

Kau Ada Dalam Prasangkaku #Day16

Di lobi itu, aku menunggu dijemput perawat untuk menuju kamar rawat inap. Ahaaa.. didorong memakai kursi roda, kemudian ceck up darah ke laborat. Ngeri stadium awal, melihat jarum suntik yang siap mengambil darahku. Masa sih aku kalah dengan bayi di sampingku? Bayi itu juga akan menjalani operasi, kalau aku operasi saraf tulang belakang, bayi itu operasi bibir sumbing.

Sampai di kamarku, paling pojok dengan view pohon jambu yang menampakkan buah warna merah, indah sekali. Tidak lama kemudian perawat-perawat yang cantik itu melakukan ceremonial rekam jantung di tubuhku, Alhamdulillah normal. Tensi juga normal. Semua pemeriksaan hari ini mendapatkan hasil normal, besok aku siap dibedah.

Doa dari teman-teman, kerabat dan wali santriku mengalir. Aku kuat sebab itu. Mereka tak hentinya memberiku semangat. Sejujurnya sehari lalu aku depresi hebat sejak mendengar jadwal operasi, tidak ingin makan sama sekali, tidak butuh mandi, tidur pun tak bisa nyenyak. Aku benar-benar takut. Air mataku terus mengalir. Mengapa di saat begini ketegaranku luntur?. Alhamdulillah hari ini ketakutanku terkikis pelan. Bukankah ini yang lama aku tunggu? Salah satu ikhtiar supaya Allah mengangkat penyakitku?

Hari pertama di rumah sakit ini semakin menyadarkanku, saat menunggu jadwal visite dokter bedah saraf dan anastesi di kamar. Beliau-beliau sedang proses operasi, hampir setiap hari menangani operasi. Itu artinya; dokter-dokter yang menanganiku sudah sangat berpengalaman. Lalu apa yang aku takutkan?
Siang itu aku berbaring di kamar, cukup dingin. Nyeri menyerbuku tanpa ampun. Yang aku rasakan di hari-hari terakhir ini, nyeri begitu manjanya. Kubiarkan dia mencumbu sekujur tubuhku, biar saja dia puas-puaskan. Sebab di kepalaku; hari ini percintaan terakhir antara aku dengan nyeri. Esok hari kami pasti berpisah.

Dokter bedah sarafku; dokter Zaky Bajamal menyarankan aku harus banyak berdoa. Insya Allah kesembuhan segera diberikan Allah. Aku senang bukan main mendengar itu. Kasus pasien sepertiku ternyata sangat banyak, dan Alhamdulillah operasi mereka berhasil. Semoga itu juga terjadi padaku. Setelah dokter Zaky giliran dokter anastesi mengunjungiku di kamar, memeriksa fisikku dan menanyakan banyak hal tentang riwayat sakit apa saja yang pernah kuderita. Alhamdulillah lancar.

Kata dokter Zaky besok operasi dilaksanakan pukul tujuh pagi. Antara percaya dan tidak, aku terus menanyakan pada diri, apakah aku siap? Nyeri hari ini adalah alasan yang menguatkanku. Harapanku, ini bukan tulisan terakhirku. Esok masih ada tulisan-tulisanku tentang episode sembuh. Kepada semuanya mohon didoakan agar Allah memberikan kelancaran dan kemudahan untuk operasi esok pagi. Kumiliki prasangka yang baik padaMu tentang ikhtiar ini ya Allah, sebab Kau ada dalam prasangkaku, aku pasti sembuh..

Engkau,
mekar dalam setiap harap di kepalaku.
Kuminta yang indah-indah saja Tuhanku,
sebab tanganMu mengikuti prasangkaku. ~@PutyAisy 160515

Di kamar rawat inapku, 16 Juni 2015

#KisahNyata untuk #NulisRandom2015 #Day16

Bersambung

1 komentar: