Minggu, 18 Mei 2014

~ Puisi Ketiga ~


Teruntuk kau yang mengikrarkan jiwa raga terpaut sukma. 
Salam hormatku kakanda.
Barangkali cinta telah tertali mati,
untukmu saja

Teruntuk kau yang tercatat di Lauhul Mahfuz
sebagai penyempurna hidupku.
Peluk hangat pada tiap kerling harap terpatri;
kucintaimu

Kapal kita adalah titisan semesta,
kau nakhoda-aku penumpangnya
Labuhkan dengan cinta sampai surga,
sebab di sanalah dermaga kita

Teruntuk kau pemimpin duniaku,
setia adalah jembatan antara aku dan Tuhanku,
sudilah kita menggenggamnya sampai tutup usia

Surabaya, 17 Mei 2014
~ Aisyah Abdillah Putri ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar