Rabu, 14 Mei 2014

~ Fikri Tidak Bisa Mencangkul ~

Kaget..!!, Melihat air mata berderai di kedua pipi mungil Fikri, salah satu murid di Taman Kanak-kanak kelompok A.

Satu kalimat baru saja saya sampaikan ke dia.. "Silakan sayang.. Sama Ustadzah kah..?" Ketika dia berpamitan mau ke belakang untuk pipis..
Dia menggeleng.. "Itu Mamaku ustadzah.." Sambil menunjuk seorang Ibu cantik melempar senyum, berdiri tepat di belakang pintu. "Minta pipis dengan saya ust" Kata Mama Fikri.

Selesai dari kamar mandi, Fikri sesenggukan, air matanya berderai. Dag dig dug..!! "Ada apa dengan Fikri bu..??"
"Saya tidak boleh pulang ustadzah, kata Fikri hari ini mau diajak menanam Jagung sama ustadzah" jawab Mamanya.
"Iya bener..!! Iya kan sayang.."kata saya sambil mengusap air matanya..
"Huaaaaa.....!!! "tangisnya semakin kencang.
"Lhoh..??" Saya semakin kaget,
"Iya ust.." kata Fikri dia tidak bisa mencangkul" mamanya menjelaskan sambil mengurai senyum..

Hihihi... Refleks saya dekap erat tubuh Fikri.
"Sayang.. Hari ini kita memang mau menanam jagung, tapi di atas kapas yang diletakkan di gelas itu (sambil kutunjuk gelas plastik..) Jadi tidak pakai mencangkul.." jelas saya sambil sesekali mengusap air matanya, di samping saya sang mama sudah terpingkal-pingkal tak kuat menahan tawa.. :D

Kejadian itu benar-benar menjadi cambuk bagi saya sebagai guru di kelas itu. Rupanya Fikri begitu kreatifnya menerjemahkan lagu "Menanam Jagung" yang saya pakai sebagai lagu pembuka pagi itu.
Mari kita menyanyi bersama:
"Ayo kawan kita bersama, menanam jagung di kebun kita
Ambil cangkulmu, ambil pangkurmu, kita bekerja tak jemu-jemu
Cangkul, cangkul, cangkul yang dalam, menanam jagung di kebun kita"

Begitulah anak-anak, imajinasi mereka seperti tak berbatas. Melambung melebihi apa yang orang dewasa pikirkan. Pelajaran terindah hari itu adalah: ANAK-ANAK adalah PENERJEMAH handal, maka berhati-hati dalam memilih bahasa verbal yang disampaikan kepada mereka adalah langkah yang bijak. Fikri yang sensitif terbukti berbeda menerjemahkan kalimat "mencangkul" yang saya sampaikan saat itu, meskipun anak-anak yang lain begitu enjoy mengikuti kegiatan tersebut. 
Subhanallah..
 
 Surabaya, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar