Kelak, di ujung napasku,
saat tubuh akan berpisah dengan nyawaku,
Bisakah aku menjerit; Allahku, kumohon,
tambahi aku sedikit waktu!
Dan Kau akan bertanya,
waktu untuk apa?
Masih kurangkah diberi pagi,
siang, sore, malam,
Kaulang dan terus kauulang, hingga lupa pulang.
Saat itu, jerit paling histeris pun tak akan digubris.
Tangan kekar MalaikatMu seperti merobek-robek tirai,
mengabarkan sebuah kepulangan
Yang mestinya harus disiapkan.
Dan aku pulang,
nyawaku terbang, melepas berjuta kenikmatan..
~@PutyAisy September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar