Kau,
sudah tidurkah sayang?
Biasanya kaubiarkan aku memejam, lalu kaujaga cinta, hingga aku terjaga, dan rasa saling menggenggam.
Lalu kali ini, memejamlah.
Kujaga genangan rindu di dadamu, biar ia tak tumpah,
bukan pada tempatnya.
Lalu kali ini, memejamlah.
Kujaga segala di kepalamu.
Sebab di sanalah,
setiap saat riuh memikirkanku.
Kau,
sudah tidurkah sayang?
Esok kutunggu intuisimu, melahirkan sajak-sajak semalam,
tentang cinta bersamaku, yang kausesap dalam.
Memejamlah pujaan,
kali ini, biarkan aku yang menjaga
segenap rasa,
dan segala cinta kita.
Surabaya, 5 Januari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar